Selasa, 28 April 2015

☛ Hadits-hadits Mengenai Keutamaan (Fadilah) Infaq / Sedekah _ 2



Hadis-hadis Nabi Muhammad SAW yang berhubungan dengan keutamaan (fadilah) Infaq / Sedekah :

 Hadist Ke-1 :
“Dari Abu Hurairah r.a., Rosululloh saw. Bersabda :
“Sekiranya aku memiliki emas sebesar gunung Uhud, aku tidak akan senang emas itu tersisa sedikitpun di sisiku selama tiga hari. Kecuali yang aku sisihkan untuk membayar utang.” (HR Bukhori-Misykat)


 Hadist Ke-2 :
Dari Abu Hurairoh r.a., Rasulullah saw. Bersabda :
“Apabila waktu Shubuh tiba, dua Malaikat turun (dari langit). Malaikat yang pertama berkata, ‘Ya Allah, berilah balasan kepada orang yang menginfakkan hartanya.’ Malaikat yang kedua berkata, ‘Ya Allah, binasakanlah harta orang yang menggenggamnya (bakhil).’ (Muttafaq alaih-Misykat)
Dalam hadits lain dikatakan bahwa ketika matahari terbit, di kedua sisinya Malaikat berkata : “Ya Allah, berilah balasan segera kepada orang yang menginfakkan.” Malaikat yang kedua mengatakan, “Ya Allah, binasakanlah harta orang yang menggenggamnya.”
Riwayat lain mengatakan bahwa di langit ada dua Malaikat yang ditugaskan untuk berdo’a itu saja, tanpa tugas yang lain. Salah satunya mengatakan : “Ya Allah, berilah balasan kepada yang menginfakkan hartanya.” Malaikat yang kedua mengatakan, “Ya Allah, binasakanlah harta orang yang menggenggamnya.” (Kanzul ‘Ummal)

 Hadist Ke-3 :
Dari Abu Umamah r.a., Rasulullah saw. bersabda :
“Wahai Anak Adam, infakkanlah apa yang melebihi keperluanmu, itu lebih baik bagimu. Jika kamu menggenggamnya, maka hal itu adalah buruk bagimu. Menyimpan sekadar keperluan tidaklah tercela. Pada waktu member infaq, dahulukanlah orang yang menjadi tanggung jawabmu.’ (HR Muslim-Misykat)

 Hadist Ke-4 :
Dari Uqbah bin harits r.a. :
“Saya pernah sholat Ashar di belakang Rasulullah saw. di Madinah. Tak lama kemudian Rasulullah saw. berdiri dengan tergesa-gesa menerobos orang-orang lalu memasuki salah satu rumah istrinya. Perbuatan Rasulullah itu sangat mengherankan kami dan kami berfikir apa yang sedang terjadi. Setelah kembali, Rasulullah dapat merasakan keheranan kami, lalu bersabda, “Aku teringat sekeping emas yang tertinggal di rumahku, aku tidak suka hal itu menghalangiku. Oleh karena itu aku pergi untuk menyuruh menyedekahkannya dengan segera.” (HR Bukhori-Misykat)

 Hadist Ke-5 :
“Dari Abu Hurairah r.a., seseorang bertanya kepada Rasulullah saw. :
“Ya Rasulullah, sedekah jenis apakah yang paling besar pahalanya?” Rasulullah saw. menjawab, “Kamu bersedekah dalam keadaan sehat, masih menginginkan harta, ada ketakutan menjadi miskin, berangan-angan kaya raya. Dan janganlah menunda-nunda hingga ajalmu hampir tiba, maka barulah kamu mengatakan, ‘Harta ini untuk si fulan (masjid), harta yang ini untuk si fulan (madrasah). Padahal sesungguhnya harta itu sudah menjadi milik si fulan (ahli waris)” (HR Muttafaq ‘alaih-Misykat)

 Hadist Ke-6 :
Dari Abu Hurairah r.a., Rasulullah saw. bersabda :
“Salah seorang dari kalangan Bani Isroil berkeinginan untuk bersedekah  secara sembunyi-sembunyi pada waktu malam. Pada malam itu dengan diam-diam dia meletakkan sedekahnya di tangan seseorang, kemudian dia pulang secara diam-diam pula. Keesokan harinya banyak orang memperbincangkan bahwa malam tadi seseorang telah memberi sedekah kepada seorang pencuri. Orang yang telah memberi sedekah tadi berkata, ‘Ya Allah, segala puji bagiMu, sedekahku telah jatuh ke tangan seorang pencuri.’
Kemudian dia berazam, malam ini akan bersedekah secara diam-diam. Pada malam itu iapun keluar diam-diam lalu memberikan sedekahnya kepada seorang perempuan. Keesokan harinya orang banyak membicarakan bahwa malam tadi seseorang telah bersedekah kepada seorang pelacur. Pemberi sedekah itu berkata, ‘Ya Allah, segala puji bagiMu, sedekahku telah sampai kepada pezina.’
Di malam ketiga dia kembali bersedekah secara sembunyi-sembunyi. Kali ini sedekahnya jatuh ke tangan orang kaya. Keesokan harinya orang ramai memperbincangkan bahwa seseorang telah bersedekah kepada seorang kaya. Pemberi sedekah itu berkata, ‘Ya Allah, segala puji bagimu, sedekahku telah sampai ke tangan pencuri, pezina, dan orang kaya.’
 Malam itu dia bermimpi bahwa sedekahnya telah diterima Allah SWT. Sedekahnya ditaqdirkan jatuh ke tangan pencuri, agar pencuri itu bertaubat dari tabi’at mencuri. Dan diterima oleh seorang pelacur, agar ia bertaubat ketika ia mengerti bahwa Allah SWT. Memberi rizqi walaupun perempuan itu tidak menghinakan  dirinya dengan melacur. Dan jatuh ke tangan orang kaya, agar si kaya mendapat pelajaran dan menginfakkan harta yang telah Allah berikan kepadanya.” (HR Muttafaq ‘alaih-Misykat)

 Hadist Ke-7 :
“Dari Ali k.w., Rasulullah saw. bersabda :
“Bersegeralah kamu bersedekah, karena musibah tidak dapat melangkahi sedekah.” (HR Rozin-Misykat)

 Hadist Ke-8 :
Dari Abu Hurairah r.a., Rasulullah saw.  Bersabda :
“Sedekah tidak akan mengurangi harta, dan Allah akan menambah kemuliaan hambaNya yang pemaaf. Dan barangsiapa merendahkan diri karena mencari keridhoan Allah, maka Allah pasti meninggikan derajatnya.” (HR Muslim-Misykat)

 Hadist Ke-9 :
Dari Abu Hurairah r.a., Rasulullah saw. bersabda :
“Ketika seorang laki-laki berada di padang pasir, dia mendengar suara dari awan, ‘Curahkanlah air ke atas tanah si fulan.’ Setelah itu awan tersebut mulai bergerak ke suatu arah dan menurunkan hujan lebat ke atas sebidang tanah yang keras dan berbatu. Air menggenangi suatu tempat dan mengalir melalui satu saluran. Orang yang mendengar suara itupun mengikuti aliran  air tersebut. Air itu telah sampai ke suatu tempat di mana seseorang sedang sibuk memasukkan air itu ke tanahnya. Dia bertanya kepada orang itu, ‘Siapakah anda?’ Orang itu memberitahukan namanya seperti yang ia dengar dari awan tadi. Pemilik tanah itu kemudian bertanya,  ‘Mengapa anda menanyakan nama saya?’ Dia berkata, ‘Saya mendengar suara dari awan yang daripadanya anda mendapat air, ‘Curahkanlah air kepada tanah si fulan’ Dan nama andalah yang telah saya dengar dari awan itu. Amalan apakah yang telah anda lakukan di tanah ini?’ Pemilik tanah itu menjawab, ‘Karena anda telah menjelaskan semuanya, maka sayapun menerangkannya. Apapun yang saya hasilkan dari tanah ini saya bagikan ke dalam tiga bagian. Satu bagian segera saya sedekahkan di jalan Allah, satu bagian saya gunakan untuk keperluan anak isteri, dan satu bagian lagi saya gunakan untuk tanah ini.” (HR Muslim-Misykat)

 Hadist Ke-10 :
Dari Abu Hurairah r.a., Rasulullah saw. bersabda :
“Seorang perempuan pelacur telah mendapat ampunan karena perbuatannya sebagai berikut: Ketika ia dalam perjalanan, dia melewati seekor anjing yang yang sedang berdiri di tepi sumur. Karena kehausan anjing itu menjulurkan lidahnya. Anjing itu hampir mati karena kehausan. Perempuan itu membuka sepatunya (yang terbuat dari kulit) mengikatnya dengan tali yang panjang lalu dengan sepatunya ia mengambil air dari sumur itu dan diberinya anjing itu minum. Seseorang bertanya kepada Rasulullah saw., ‘Apakah kita memperoleh pahala jika kita berbuat baik kepada hewan?’ Rasulullah saw. menjawab, “Berbuat baik kepada setiap makhluq yang bernyawa, akan mendapat pahala.” (HR Muttafaq ‘alaih-Misykat) 

 Hadist Ke-11 :
Dari ‘Ali k.w., Rasulullah saw. bersabda :
“Di dalam Jannah terdapat rumah-rumah yang semua benda-benda di dalamnya dapat dilihat dari luar dan semua benda di luarnya dapat dilihat dari dalam. Para sahabat bertanya, “Untuk siapakah dia?” Rasulullah saw. menjawab, “Mereka yang berkata-kata dengan baik dan yang melayani manusia dengan makanan dan selalu saum, dan yang selalu shalat pada malam hari pada waktu manusia sedang tidur.” (HR Ibnu Abi Syaibah, Tirmidzi-Durrul Mantsur)

 Hadist Ke-12 :
Dari Asma r.a., Rasulullah saw. bersabda :
“Berinfaqlah (sebanyak-banyaknya) dan janganlah menghitungnya, (jika engkau berbuat demikian) Allah pun akan berhitung untukmu. Janganlah menumpuk-numpuk harta, nanti ALLOH akan menutup pemberianNya kepadamu.” (HR Muttafaq ‘alaih-Misykat)

 Hadist Ke-13 :
Dari Abu Sa’id r.a., Rasulullah saw. bersabda :
“Barangsiapa memberi pakaian kepada orang Islam yang tidak memiliki pakaian, Allah akan memberikannya pakaian berwarna hijau di dalam Jannah. Barangsiapa memberi makan kepada orang Islam yang lapar, maka Allah akan memberinya makanan buah-buahan di Jannah. Dan siapa saja memberi minum kepada muslim yang kehausan, maka Allah akan memberinya minum arak yang dicap.” (HR Abu Dawud, Tirmidzi-Misykat)

 Hadist Ke-14 :
Dari Abu Hurairah r.a., Rasulullah saw. bersabda :
“Orang yang berusaha memenuhi keperluan wanita-wanita yang tidak bersuami dan orang-orang miskin, seolah-olah sedang berjihad fii sabilillah.” (Perawi berkata) mungkin beliau bersabda, “Seperti shalat sepanjang malam tanpa putus (ngantuk) dan saum sepanjang hari tanpa buka.” (HR Muttafaq ‘alaih-Misykat)

 Hadist Ke-15 :
Dari Abu Dzar r.a., Rasulullah saw. bersabda :
“Ada 3 jenis manusia yang disayangi Allah :
1.       Seorang peminta datang kepada sekumpulan orang dan meminta sedekah. Sedangkan ia tidak mempunyai kaitan apapun dengan kumpulan itu, Anggota kumpulan itupun tidak ada yang mempunyai hubungan kerabat dengannya. Sehingga tidak ada seorangpun dari anggota kumpulan itu yang memberikan sedekah kepadanya kecuali seorang dari mereka yang diam-diam menemuinya dan memberikan sesuatu sebagai sedekah. Sedekah itu tidak diketahui oleh siapapun kecuali ALLOH dan si penerima. (Orang inilah yang sangat disayangi ALLOH)
2.     Satu rombongan dalam perjalanan, karena berjalan sepanjang malam dan letih maka rasa kantuk menyerang, tidak ada yang paling diinginkannya kecuali berbaring dan tidur. Tetapi salah seorang dari mereka terus berdiri menghadap Allah sambil menangis dan membaca Al Qur-an.
3.     Seseorang yang ikut berperang bersama pasukannya dan menemui kekalahan, tetapi orang itu meneruskan peperangan seorang diri hingga syahid atau menang.
Dan 3 orang yang sangat dibenci Allah :
1.     Orang yang sudah tua dan masih berzina.
2.     Orang miskin yang sombong.
3.     Orang kaya yang zholim.” (HR Tirmidzi, An Nasa-i-Misykat)

 Hadist Ke-16 :
Dari Fathimah binti Qois r.a., Rasulullah saw. bersabda :
“Di dalam harta terdapat haq-haq yang lain di samping zakat.” (Kemudian beliau membaca al baqoroh, 2 : 177) “Bukanlah menghadapkan wajahmu kearah timur atau barat itu suatu kebaktian (yang sempurna), akan tetapi kebaktian (yang sempurna) orang yang beriman kepada Allah dan hari qiamat dan kepada Malaikat-Malaikat serta kitab-kitab Allah, dan kepada Nabi-nabi, serta memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin, ibnu sabil, orang-orang yang meminta-minta disebabkan tiada upaya dan juga membebaskan hamba sahaya dan mendirikan sholat serta menunaikan zakat.”  

 Hadist Ke-17 :
Buhaisah r.a. mengatakan bahwa bapaknya telah bertanya kepada Rasulullah saw. :
“Apakah sesuatu yang (apabila seseorang memintanya) tidak dibenarkan menolak permintaannya?” Rasulullah saw. menjawab, “Air”. Bapaknya bertanya sekali lagi mengenai hal yang sama, maka Rasulullah saw. menjawab, “Garam.” Bapaknya sekali lagi bertanya dan Rasulullah saw. menjawab, “Kebaikan apapun yang engkau lakukan (kepada siapapun) adalah baik bagimu.” (HR Abu Dawud-Misykat)

 Hadist Ke-18 :
Sa’ad bin Ubadah r.a. berkata :
“Ya Rasulullah, ibuku telah wafat, sedekah apakah yang lebih afdol  (agar pahalanya sampai kepada ruhnya)?” Rasulullah saw. menjawab, “Air adalah lebi baik.” Maka Sa’ad r.a. kemudian menggali sebuah sumur untuk ibunya (agar pahalanya disampaikan kepada ibunya).” (HR Malik, Abu Dawud, An Nasai-Misykat)

 Hadist Ke-19 :
Dari Abu Hurairoh r.a., Rasulullah saw. bersabda :
“Jika seseorang wafat, akan terputus amalannya kecuali tiga perkara :
1.     Shadaqah jariyah
2.     Ilmu yang bermanfaat
3.     Anak shalih yang mendo’akan orang tuanya.” (HR Muslim-Misykat; Abu Dawud, Nasai)

 Hadist Ke-20 :
Aisyah r.a. berkata bahwa suatu ketika mereka menyembelih seekor kambing (dan membagi-bagikan dagingnya). Rasulullah saw. bertanya kepada mereka :
“Berapa banyak lagi yang tersisa?” Aisyah r.a. menjawab, “Hanya sepotong daging paha saja.” Rasulullah saw. bersabda, “Semuanya tersisa kecuali sepotong daging paha saja.” (HR Tirmidzi-Misykat)

 Hadist Ke-21 :
Dari Abu Hurairoh r.a., Rasulullah saw. bersabda :
“Barangsiapa yang beriman kepada ALLOH dan hari qiamat hendaklah ia memuliakan tamunya, janganlah menyakiti tetangga-tetangganya, hendaklah berbicara baik atau diam.” (HR Muttafaq ‘alaih-Misykat) Dalam riwayat lain disebutkan, “hendaklah bersilaturahim.”

 Hadist Ke-22 :
Dari Abu Syuraih al Ka’bi r.a., sesungguhnya Rasulullah saw. bersabda :
“Barangsiapa beriman kepada ALLOH dan hari akhir, maka hendaknya memuliakan tamunya, Jaaizah (jamuan bagi tamu) adalah satu hari satu malam. Dan jangka waktu pelayanannya adalah tiga hari tiga malam, dan apa yang setelah itu adalah sedekah. Tidak dibenarkan bagi tamu untuk tinggal terlalu lama sehingga tuan rumah mengeluarkannya.” (HR Muttafaq ‘alaih-Misykat)

 Hadist Ke-23 :
Dari Abu Sa’id r.a. sesungguhnya dia mendengar Rosululloh saw. bersabda :
“Janganlah bersahabat kecuali dengan mu-min dan janganlah memakan makananmu kecuali orang yang bertaqwa.” (HR Tirmidzi, Abu Dawud, Daromi-Misykat)

 Hadist Ke-24 :
Abu Hurairoh r.a. bertanya kepada Rasulullah saw. :
“Jenis sedekah yang manakah yang paling baik?” Rosululloh saw. menjawab, “Yaitu sedekah yang dikeluarkan oleh orang yang tidak berkemampuan (tetapi ia bersusah payah mengusahakannya). Dan utamakanlah bersedekah kepada orang-orang yang berada di bawah tanggunganmu.” (HR Abu Dawud-Misykat)

 Hadist Ke-25 :
Dari Aisyah r.a., Rasulullah saw. bersabda :
“Apabila seorang wanita menyedekahkan makanan dari rumahnya agar makanan itu tidak menjadi rusak, maka ia akan mendapatkan pahala. Suaminya akan mendapatkan pahala karena dia telah mencari rizqi. Dan orang yang menghidangkan makanan itu juga akan mendapatkan pahala. Dari ketiga orang itu tidak ada seorangpun yang pahalanya dikurangi karena dibagi-bagikan kepada yang lain.” (HR Muttafaq alaih-Misykat)

 Hadist Ke-26 :
Dari Ibnu Abbas r.a. secara marfu’ dikatakan Rasulullah saw. bersabda :
“Setiap kebaikan merupakan sedekah. Pahala mengajak orang lain adalah sebanding dengan pahala orang yang mengamalkannya, dan membantu orang yang mendapatkan musibah adalah sangat disukai Allah.” (Maqosidul hasanah-Jami’us Shogir)

 Hadist Ke-27 :
Dari Syaddad bin Aus r.a., Rasulullah saw. bersabda :
“Barangsiapa sholat dengan riya maka dia berbuat syirik. Barangsiapa saum dengan riya maka dia berbuat syirik. Dan barangsiapa sedekah dengan riya, maka dia berbuat syirik.” (HR Ahmad-Misykat)

Ya Allah... semoga yang membaca artikel ini…
¤ Muliakanlah orangnya
¤ Semoga tergerak hatinya untuk bersedekah
¤ Entengkanlah kakinya untuk melangkah ke masjid
¤ Bahagiakanlah keluarganya
¤ Luaskan rezekinya seluas lautan
¤ Mudahkan segala urusannya
¤ Kabulkan cita-citanya
¤ Jauhkan dari segala Musibah, Penyakit, Prasangka Keji
¤ Jauhkan dari segala Fitnah, Berkata Kasar dan Mungkar.
Aamiin ya Rabbal'alamin.

 
;